Menjelang pergantian tahun ke 2025, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, mengajak umat Islam untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Seruan ini bertujuan agar umat Islam dapat memanfaatkan momen pergantian tahun untuk merefleksikan perjalanan hidup mereka selama setahun terakhir dan merencanakan perbaikan di masa mendatang.
Pentingnya Muhasabah dalam Kehidupan Muslim
Makna Muhasabah dalam Islam
Muhasabah berasal dari kata “hisab” yang berarti perhitungan. Dalam konteks spiritual, muhasabah adalah proses introspeksi diri terhadap amal perbuatan, baik yang berkaitan dengan hubungan kepada Allah SWT maupun sesama manusia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas diri dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Muhasabah juga menjadi jalan untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu serta memupuk tekad untuk menjalani hidup dengan lebih baik.
Relevansi Muhasabah di Akhir Tahun
Momen pergantian tahun sering dijadikan waktu yang tepat untuk refleksi diri. Dalam Islam, muhasabah tidak terbatas pada akhir tahun saja, namun setiap saat. Pergantian tahun menjadi pengingat bagi umat Islam untuk mengevaluasi perjalanan hidup dan mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Selain itu, akhir tahun memberikan kesempatan bagi individu untuk mengidentifikasi pencapaian dan kegagalan yang dialami selama setahun terakhir.
Seruan Gus Yahya untuk Muhasabah
Profil Gus Yahya
Gus Yahya adalah tokoh ulama terkemuka di Indonesia dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PBNU. Beliau dikenal karena pandangannya yang moderat dan upayanya dalam mempromosikan toleransi antarumat beragama. Baru-baru ini, beliau masuk dalam daftar 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia untuk tahun 2025, dengan peringkat yang semakin tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagai pemimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia, Gus Yahya berperan penting dalam memberikan arahan moral dan spiritual kepada umat Islam di seluruh negeri.
Pesan Gus Yahya Menjelang Tahun Baru 2025
Dalam menyambut tahun baru, Gus Yahya mengajak umat Islam untuk merenungkan perjalanan hidup mereka selama setahun terakhir. Beliau menekankan pentingnya introspeksi untuk melihat apa saja yang telah dicapai dan apa yang perlu diperbaiki. Melalui muhasabah, umat Islam diharapkan dapat memulai tahun baru dengan semangat dan tekad untuk menjadi lebih baik. Gus Yahya juga mengingatkan agar umat Islam mengisi waktu pergantian tahun dengan amalan-amalan yang bermanfaat, seperti memperbanyak doa, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.
Pandangan Ulama Lain tentang Muhasabah
Buya Yahya tentang Perayaan Tahun Baru Masehi
KH Yahya Zainul Ma’arif, atau Buya Yahya, menyoroti kebiasaan merayakan tahun baru Masehi yang sering kali diwarnai dengan aktivitas yang kurang bermanfaat. Beliau mengingatkan umat Islam untuk tidak mengikuti budaya yang bertentangan dengan ajaran Islam dan lebih baik mengisi waktu dengan kegiatan positif seperti muhasabah dan berdoa. Menurutnya, malam tahun baru dapat dijadikan momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat hubungan dengan sesama.
Quraish Shihab tentang Resolusi Tahun Baru
Cendekiawan Muslim Quraish Shihab menjelaskan bahwa menyusun resolusi tahun baru adalah hal yang diperbolehkan dalam Islam. Menurutnya, resolusi adalah hasil dari muhasabah diri. Beliau menekankan pentingnya refleksi yang dilakukan secara rutin agar umat Islam dapat terus memperbaiki diri. Quraish Shihab juga menambahkan bahwa resolusi yang baik adalah yang didasarkan pada niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas hidup di dunia dan akhirat.
Amalan yang Dianjurkan Saat Muhasabah
Doa dan Dzikir
Mengisi malam pergantian tahun dengan memperbanyak doa dan dzikir merupakan amalan yang dianjurkan. Beberapa doa yang dapat dibaca termasuk doa memohon keberkahan dan petunjuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun mendatang. Doa seperti “Allahumma inni as’aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqan thayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan” dapat menjadi pilihan untuk memohon keberkahan di tahun baru.
Kontemplasi di Rumah Ibadah
Menteri Agama mengajak masyarakat untuk berkontemplasi di rumah ibadah saat menyambut tahun baru. Umat Islam dapat mengisi waktu dengan berdoa dan merenung atas segala hal yang telah dan belum dicapai pada tahun ini. Aktivitas ini diharapkan dapat membantu umat Islam untuk menyongsong tahun baru dengan penuh keberkahan. Mengunjungi masjid dan mengikuti pengajian atau kegiatan keagamaan juga menjadi alternatif untuk mengisi malam pergantian tahun dengan hal yang positif.
Membaca Al-Qur’an dan Memperbaiki Hubungan Sosial
Selain doa dan dzikir, membaca Al-Qur’an dan merenungi maknanya adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Muhasabah juga mencakup upaya memperbaiki hubungan sosial, baik dengan keluarga, teman, maupun masyarakat sekitar. Meminta maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan dan memperbaiki hubungan yang renggang menjadi bagian penting dari muhasabah.
Pentingnya Muhasabah Jelang Tahun Baru
Pergantian tahun merupakan momen yang tepat bagi umat Islam untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Seruan Gus Yahya agar umat Islam melakukan muhasabah menjelang tahun baru 2025 sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya evaluasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Muhasabah bukan hanya tentang melihat ke belakang, tetapi juga menyusun rencana untuk masa depan yang lebih baik. Dengan mengisi pergantian tahun dengan amalan yang positif, diharapkan umat Islam dapat menyongsong tahun baru dengan semangat perbaikan diri, peningkatan kualitas ibadah, dan hubungan sosial yang lebih harmonis.