Dalam eskatologi Islam, Dajjal adalah sosok yang dikenal sebagai pembawa fitnah dan kerusakan besar menjelang hari kiamat. Untuk mengakhiri ancaman tersebut, Allah SWT mengutus Nabi Isa AS dengan tugas khusus untuk membunuh Dajjal. Mengapa Allah memilih Nabi Isa untuk misi besar ini? Berikut adalah empat alasan utama yang dapat dipahami berdasarkan ajaran Islam.
Membuktikan Nabi Isa Masih Hidup
Dalil Al-Qur’an tentang Nabi Isa yang Tidak Wafat
Salah satu alasan utama mengapa Nabi Isa diutus adalah untuk membuktikan bahwa beliau tidak wafat, melainkan diangkat oleh Allah SWT ke langit dan akan kembali ke dunia menjelang kiamat. Hal ini ditegaskan dalam Surah An-Nisa ayat 158:
“Namun (sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Kembalinya Nabi Isa ke bumi menjadi bukti nyata bagi umat manusia bahwa beliau masih hidup. Hal ini sekaligus menegaskan kebenaran janji Allah bahwa Nabi Isa akan kembali untuk menyelesaikan tugas penting di akhir zaman.
Menjawab Klaim Keliru tentang Nabi Isa
Kedatangan Nabi Isa juga bertujuan untuk membantah klaim-klaim keliru yang beredar di antara umat manusia, seperti anggapan bahwa beliau wafat di salib. Kehadiran Nabi Isa di akhir zaman akan menjadi penegasan bahwa ajaran yang disampaikan oleh beliau adalah benar dan tetap relevan hingga akhir zaman.
Bukti Nyata Kekuasaan Allah
Turunnya Nabi Isa juga menjadi bukti kekuasaan Allah SWT atas segala sesuatu. Kembalinya beliau di akhir zaman merupakan peristiwa luar biasa yang menunjukkan bahwa kehendak Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Hal ini memberikan pelajaran penting bagi umat manusia untuk selalu percaya pada kebesaran Allah.
Mengembalikan Nabi Isa ke Tanah
Kehidupan Nabi Isa Sesuai Sunnatullah
Sebagai manusia yang diciptakan dari tanah, Nabi Isa AS mengikuti sunnatullah, yaitu bahwa setiap manusia akan kembali ke tanah. Dalam konteks ini, turunnya Nabi Isa ke bumi adalah untuk menggenapi siklus kehidupan manusia yang berasal dari tanah dan kembali ke tanah. Ini juga menjadi pengingat bagi manusia tentang asal-usul penciptaan mereka.
Bukti Keadilan Allah SWT
Turunnya Nabi Isa juga menjadi bukti keadilan Allah SWT. Kehidupan Nabi Isa di langit selama ini adalah pengecualian yang Allah berikan untuk menjalankan rencana-Nya. Namun, dengan kembalinya Nabi Isa ke bumi, siklus kehidupan manusia tetap terjaga sesuai dengan ketetapan Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Allah tidak mengubah ketetapan-Nya tanpa alasan yang jelas dan bijaksana.
Penggenapan Janji Allah kepada Umat
Allah SWT telah berjanji bahwa Nabi Isa akan kembali ke bumi sebagai bagian dari rencana besar-Nya. Peristiwa ini bukan hanya untuk menegaskan posisi Nabi Isa dalam Islam, tetapi juga untuk memberikan keyakinan kepada umat manusia bahwa semua janji Allah akan terpenuhi.
Menjalankan Kewajiban Jihad
Nabi Isa sebagai Hamba Allah
Meskipun Nabi Isa diangkat ke langit, beliau tetap seorang hamba Allah yang taat dan seorang Muslim. Tugas membunuh Dajjal merupakan bentuk pelaksanaan kewajiban jihad melawan kezaliman dan kebatilan. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Isa menjalankan perannya sebagai pemimpin umat dalam menghadapi fitnah terbesar di akhir zaman.
Memimpin Umat Melawan Dajjal
Nabi Isa tidak hanya membunuh Dajjal, tetapi juga akan memimpin umat Islam dalam perjuangan melawan kejahatan. Kehadiran beliau memberikan harapan dan semangat bagi umat Islam untuk bersatu melawan segala bentuk fitnah dan kerusakan yang ditimbulkan oleh Dajjal. Dalam hadits, disebutkan bahwa Nabi Isa akan turun di menara putih Damaskus dan bergabung dengan pasukan Muslim untuk menghadapi Dajjal.
Simbol Persatuan Umat
Peran Nabi Isa dalam memimpin umat Islam juga menjadi simbol persatuan di tengah berbagai perbedaan. Kehadiran beliau menjadi pemersatu umat untuk melawan musuh bersama, yaitu Dajjal. Hal ini mengajarkan pentingnya persatuan dan solidaritas dalam menghadapi tantangan besar.
Menegaskan Kebenaran Ajaran Tauhid
Meluruskan Pemahaman tentang Nabi Isa
Kedatangan Nabi Isa di akhir zaman juga bertujuan untuk menegaskan kembali ajaran tauhid. Banyak umat manusia yang memiliki pemahaman keliru tentang beliau, seperti menganggapnya sebagai anak Tuhan atau bagian dari trinitas. Dengan kembalinya Nabi Isa, beliau akan menegaskan bahwa dirinya adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.
Menghapus Kesyirikan
Nabi Isa akan menghapus segala bentuk kesyirikan yang ada di dunia. Dalam perannya sebagai pembawa kebenaran, beliau akan mengajak manusia untuk meninggalkan keyakinan yang bertentangan dengan ajaran tauhid. Hal ini menjadi momen penting untuk memperkuat iman umat Islam dan memperbaiki keyakinan yang menyimpang.
Mengajak Kembali kepada Tauhid Murni
Peran Nabi Isa dalam membunuh Dajjal juga menjadi momen penting untuk mengajak umat manusia kembali kepada ajaran tauhid murni. Nabi Isa akan menghapus segala bentuk kesyirikan dan menguatkan kembali keimanan umat Islam kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan. Ini juga menjadi pengingat bagi umat manusia untuk senantiasa berpegang pada kebenaran.
Kesimpulan: Hikmah di Balik Pengutusan Nabi Isa
Turunnya Nabi Isa AS menjelang kiamat untuk membunuh Dajjal memiliki makna mendalam dalam eskatologi Islam. Selain untuk membuktikan bahwa beliau masih hidup, kembalinya Nabi Isa adalah bagian dari rencana Allah SWT untuk menyelamatkan umat manusia dari fitnah terbesar di akhir zaman. Dengan membunuh Dajjal, Nabi Isa menegaskan kebenaran ajaran tauhid dan mengajak umat manusia untuk kembali kepada jalan yang benar.
Sebagai umat Islam, memahami peran Nabi Isa dalam menghadapi Dajjal memberikan pelajaran penting tentang keimanan, keteguhan, dan persatuan dalam menghadapi ujian besar. Allah SWT, melalui peristiwa ini, menunjukkan kasih sayang-Nya kepada umat manusia dengan mengutus salah satu nabi-Nya untuk menyelamatkan mereka di akhir zaman. Hal ini menjadi pengingat bahwa keimanan yang kokoh dan persatuan umat adalah kunci menghadapi tantangan apa pun di dunia ini.