Dalam ilmu tajwid, memahami makhraj atau tempat keluarnya huruf hijaiyah adalah salah satu fondasi utama untuk membaca Al-Qur’an dengan benar. Salah satu makhraj yang penting untuk dipahami adalah “Asy-Syafatain,” yang artinya “dua bibir.” Istilah ini merujuk pada huruf-huruf yang pengucapannya melibatkan kedua bibir sebagai artikulator utama. Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang makhraj Asy-Syafatain, huruf-huruf yang termasuk di dalamnya, serta cara pengucapan yang benar sesuai dengan kaidah tajwid.
Apa Itu Syafatain?

Pengertian Syafatain
Syafatain berasal dari kata dalam bahasa Arab “الشَّفَتَيْنِ” yang berarti “dua bibir.” Dalam konteks tajwid, makhraj ini mengacu pada tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah yang menggunakan dua bibir sebagai alat utama dalam pengucapannya. Huruf-huruf yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Fa’ (ف)
- Wawu (و)
- Mim (م)
- Ba’ (ب)
Setiap huruf memiliki karakteristik khusus dan cara pengucapan yang berbeda, meskipun semuanya berasal dari makhraj yang sama, yaitu dua bibir.
Huruf-Huruf Syafatain
Huruf Fa’ (ف)
Makhraj Huruf Fa’
Huruf Fa’ diucapkan dengan pertemuan antara bibir bawah dan ujung gigi seri atas. Proses ini menghasilkan suara yang menyerupai “f” dalam bahasa Indonesia. Penting untuk memastikan bahwa hanya bagian dalam bibir bawah yang menyentuh ujung gigi seri atas, tanpa melibatkan bagian lain dari mulut.
Cara Pengucapan yang Tepat
- Posisi Mulut: Mulut dalam posisi terbuka sedikit, dengan bibir bawah mendekati ujung gigi seri atas.
- Aliran Udara: Udara harus mengalir melalui celah sempit antara bibir dan gigi seri atas tanpa getaran pada pita suara.
- Latihan: Praktikkan dengan membaca kata-kata seperti “فَلَق” untuk memastikan bunyi Fa’ yang benar.
Huruf Wawu (و)
Makhraj Huruf Wawu
Huruf Wawu dihasilkan dari pertemuan kedua bibir tanpa tekanan kuat. Bibir membentuk lingkaran kecil atau monyong ke depan untuk membiarkan suara keluar dengan lembut.
Cara Pengucapan yang Tepat
- Posisi Bibir: Kedua bibir harus membentuk lingkaran kecil.
- Getaran Pita Suara: Pastikan pita suara aktif untuk menghasilkan suara “w”.
- Aliran Udara: Udara mengalir dengan lancar melalui mulut tanpa hambatan.
Huruf Mim (م)
Makhraj Huruf Mim
Huruf Mim dihasilkan dari penutupan penuh kedua bibir. Penutupan ini menahan aliran udara sebelum dilepaskan melalui hidung untuk menciptakan resonansi nasal yang khas.
Cara Pengucapan yang Tepat
- Penutupan Bibir: Tutup rapat kedua bibir.
- Resonansi: Biarkan suara keluar melalui hidung.
- Latihan: Praktikkan pengucapan dengan kata seperti “مَالِك” untuk memastikan pengucapan Mim yang benar.
Huruf Ba’ (ب)
Makhraj Huruf Ba’
Huruf Ba’ mirip dengan Mim dalam hal penutupan bibir. Namun, perbedaannya terletak pada pelepasan tekanan udara yang lebih eksplosif, menciptakan bunyi “b”.
Cara Pengucapan yang Tepat
- Penutupan Bibir: Kedua bibir menutup rapat dengan tekanan ringan.
- Tekanan Udara: Udara dikumpulkan di belakang bibir yang tertutup.
- Pelepasan Cepat: Lepaskan penutupan bibir secara tiba-tiba untuk menghasilkan bunyi “b”.
Pentingnya Memahami Makhraj Syafatain

Akurasi Bacaan Al-Qur’an
Memahami makhraj Syafatain sangat penting untuk memastikan akurasi bacaan Al-Qur’an. Kesalahan dalam pengucapan huruf dapat mengubah arti ayat, yang dapat berakibat pada kesalahan dalam pemahaman teks suci tersebut. Oleh karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk mempelajari ilmu tajwid secara mendalam.
Keindahan dalam Bacaan
Selain akurasi, memahami makhraj juga membantu meningkatkan keindahan bacaan Al-Qur’an. Dengan pengucapan huruf yang benar, bacaan menjadi lebih fasih dan enak didengar, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Bagian dari Ibadah
Membaca Al-Qur’an dengan benar adalah bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memahami makhraj Syafatain, seorang Muslim dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih baik.
Tantangan dalam Menguasai Makhraj

Kesalahan Umum
Beberapa kesalahan umum dalam pengucapan huruf-huruf Syafatain meliputi:
- Tidak cukup menekan bibir saat mengucapkan huruf Ba’ atau Mim.
- Salah posisi bibir saat mengucapkan huruf Fa’.
- Tidak melibatkan pita suara saat mengucapkan huruf Wawu.
Solusi untuk Mengatasi Kesalahan
Latihan rutin dengan bimbingan guru tajwid dapat membantu mengoreksi kesalahan ini. Selain itu, mendengarkan bacaan qari’ profesional dapat menjadi referensi untuk pengucapan yang tepat.
Makhraj Syafatain dalam Tajwid
Syafatain, yang berarti “dua bibir,” adalah makhraj penting dalam ilmu tajwid yang melibatkan huruf Fa’, Wawu, Mim, dan Ba’. Penguasaan makhraj ini tidak hanya meningkatkan akurasi bacaan Al-Qur’an, tetapi juga memperindah bacaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan latihan konsisten dan bimbingan yang tepat, setiap Muslim dapat menguasai pengucapan huruf-huruf Syafatain dengan benar.