Ayat Kursi adalah ayat yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Terletak dalam Surah Al-Baqarah ayat 255, ayat ini sering dibaca untuk mendapatkan perlindungan dan keberkahan. Namun, sebagaimana ibadah lainnya, terdapat waktu-waktu tertentu di mana membaca Ayat Kursi tidak dianjurkan atau bahkan dilarang. Hal ini bertujuan untuk menjaga adab terhadap Al-Qur’an dan memastikan pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan syariat.
Berikut adalah empat waktu atau kondisi di mana membaca Ayat Kursi sebaiknya dihindari, lengkap dengan dalil dan penjelasan hikmahnya.
Pentingnya Memahami Larangan Membaca Ayat Kursi

Menghormati Kesucian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci yang harus dihormati dalam setiap keadaan. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, termasuk Ayat Kursi, membutuhkan kondisi yang sesuai dengan adab dan aturan yang telah ditetapkan oleh syariat.
Memastikan Keberkahan dalam Bacaan
Memahami kapan waktu yang tidak dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi membantu umat Islam menjaga kualitas ibadah mereka. Dengan mematuhi larangan ini, seseorang dapat memastikan bahwa ibadahnya tetap bernilai di sisi Allah SWT.
Waktu dan Kondisi yang Tidak Boleh Membaca Ayat Kursi

1. Saat Rukuk dan Sujud dalam Shalat
Rukuk dan sujud adalah bagian penting dalam shalat. Namun, Rasulullah SAW melarang membaca Al-Qur’an, termasuk Ayat Kursi, saat berada dalam posisi ini. Larangan ini bertujuan agar umat Islam lebih fokus pada zikir dan doa, sebagaimana dijelaskan dalam hadits:
“Ketahuilah bahwa aku dilarang membaca Al-Qur’an saat rukuk dan sujud. Adapun saat rukuk, hendaknya kalian mengagungkan Tuhan Azza wa Jalla, adapun saat sujud, hendaknya kalian bersungguh-sungguh untuk berdoa, karena saat itu doa kalian dijamin terkabul.” (HR Muslim)
Dalam posisi rukuk, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan tasbih seperti “Subhana Rabbiyal Azim”, sedangkan dalam sujud, dianjurkan membaca “Subhana Rabbiyal A’la”. Membaca Ayat Kursi dalam posisi ini dianggap tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
2. Saat Berada di Toilet atau Kamar Mandi
Toilet atau kamar mandi adalah tempat yang dianggap tidak suci dalam Islam. Oleh karena itu, membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, termasuk Ayat Kursi, di tempat ini tidak dianjurkan. Larangan ini bertujuan untuk menjaga kehormatan dan kesucian Al-Qur’an.
Menurut para ulama, membawa mushaf Al-Qur’an ke dalam toilet atau membaca ayat-ayatnya di tempat tersebut menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap kitab suci. Sebaiknya, umat Islam menunggu hingga mereka berada di tempat yang layak sebelum membaca Ayat Kursi atau ayat Al-Qur’an lainnya.
3. Dalam Keadaan Junub atau Hadas Besar
Orang yang sedang dalam keadaan junub, haid, atau nifas dilarang membaca Al-Qur’an secara lisan, termasuk Ayat Kursi. Larangan ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW:
“Wanita haid dan orang yang junub tidak boleh membaca Al-Qur’an (walaupun satu ayat).” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dalam kondisi ini, seseorang dianjurkan untuk mandi besar (ghusl) terlebih dahulu sebelum membaca Al-Qur’an. Namun, membaca dalam hati tanpa melafalkan diperbolehkan. Hal ini menjadi alternatif bagi mereka yang ingin tetap mengingat ayat-ayat Al-Qur’an meskipun sedang dalam keadaan hadas besar.
4. Saat Mengantuk atau Tidak Fokus
Membaca Al-Qur’an, termasuk Ayat Kursi, membutuhkan konsentrasi penuh. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk tidak membaca Al-Qur’an ketika sedang mengantuk atau terlalu lelah, karena dikhawatirkan akan terjadi kesalahan dalam bacaan. Hadits Rasulullah SAW menyebutkan:
“Apabila salah satu dari kalian bangun malam sehingga bacaan Al-Qur’an-nya menjadi kacau, sampai dia tidak sadar apa yang dia baca, hendaknya dia tidur.” (HR Muslim)
Membaca Ayat Kursi dalam keadaan mengantuk dapat menyebabkan kesalahan pengucapan yang berpotensi mengubah makna ayat. Oleh karena itu, lebih baik beristirahat sejenak dan membaca Ayat Kursi saat tubuh dan pikiran dalam kondisi optimal.
Hikmah di Balik Larangan Membaca Ayat Kursi pada Waktu Tertentu

Menjaga Kesucian Al-Qur’an
Larangan membaca Ayat Kursi pada waktu tertentu bertujuan untuk menjaga kesucian Al-Qur’an. Membaca di tempat yang tidak layak atau dalam kondisi yang tidak suci dapat dianggap sebagai bentuk kurangnya penghormatan terhadap ayat-ayat Allah SWT.
Meningkatkan Kualitas Ibadah
Dengan mematuhi larangan ini, umat Islam diajarkan untuk lebih berhati-hati dan menghormati setiap ibadah yang dilakukan. Hal ini juga membantu meningkatkan konsentrasi dan kualitas ibadah.
Menunjukkan Ketaatan kepada Syariat
Islam sangat menekankan pentingnya adab dan etika dalam beribadah. Dengan mematuhi larangan ini, seorang Muslim menunjukkan ketaatan kepada aturan syariat yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
Memahami Adab Membaca Ayat Kursi: Menghormati Kesucian Al-Qur’an
AyatKursi adalah salah satu ayat yang memiliki keutamaan besar dalam Islam, namun penting bagi umat Islam untuk memahami kapan waktu dan kondisi yang tidak dianjurkan untuk membacanya. Dengan menjaga adab dan etika dalam membaca Al-Qur’an, termasuk AyatKursi, kita dapat memastikan bahwa ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat dan bernilai di sisi Allah SWT.
Meskipun terdapat waktu tertentu di mana membaca AyatKursi tidak dianjurkan, umat Islam tetap dapat memanfaatkan waktu lainnya untuk membaca dan menghayati maknanya. Dengan demikian, AyatKursi tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan spiritual seorang Muslim.